Wednesday, 30 January 2013

Dalam dekapan ukhwah Akhi


karena beda antara kau dan aku sering jadi sengketa
karena kehormatan diri sering kita tinggikan di atas kebenaran
karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus sejuta kebaikan yang lalu
wasiat Sang Nabi rasanya berat sekali :
"Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara"

mungkin lebih baik kita berpisah sementara, sejenak saja
menjadi kepompong dan menyendiri
berdiri malam-malam, bersujud dalam-dalam
bertafakur bersama, iman yang menerangi hati
hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang terbang menari
melantun kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia

Lalu dengan rindu kita kembali ke dekapan ukhuwah 
mengambil cinta dari langit dan menebarkannya ke bumi
dengan persaudaraan suci, sebening prasangka, selembut nurani
sehangat semangat, senikmat berbagi, dan sekokoh janji


Dalam Dekapan Ukhuwah, Salim A Fillah 

Sedang mengenang seorang pemuda yang berjambang sambil mengusap janggut kasarnya dengan menahan kesabaran setelah sepuluh minit selepas perkelahian antara saudaranya yang dipanggil Akhi .

Ini bukanlah peristiwa pertama yang berlaku ,tapi sudah ke-seratus empat kali berlaku perselisihan antara pemuda tersebut dengan saudaranya akhi .

Sedih tetap menyelubungi walaupun sudah setahun menetap bersama , dan hampir kini dendam dan ego masih belum mampu diredakan . Aduhai

Hari menjelang hari , sebelum berbangkit matahari pagi menyinari fajar masjid berdekatan akan dikunjungi bagi insan yang merasa bagaimana cara sekali pun penyembahan terhadap Allah tidak akan pernah terabai .


Berdoa pemuda itu " Ya Allah mungkin aku yang bersalah , mungkin juga Akhi yang bersalah .. tapi Engkau pertemukan titik persamaan antara kami Ameen Ya Rabb " sambil air mata kaca mengalir di pipi tanpa disedari .

Lalu pulanglah pemuda itu ke rumah yang digelar Bayt Fantasyiru . hoho .
Tiba tiba akhi datang kepada pemuda tersebut lalu menengking " Wey ! Kau ni kalau tak nak duduk rumah ni lebih baik kau keluar . menyampah ! " muka akhi kelihatan agak beremosi .

Dengan kekuatan dan ketabahan pemuda berjambang itu hanya mampu tunduk malu dan merendahkan hatinya  lalu terdetik dihati " Ya Allah , ini semua salah aku . tiada maknanya untuk aku bergaduh dan membalas balik cacian tu " 

Dan pemuda tersebut terus ke bilik ahli rumahnya yang lain sambil buat muka 'slumber' 
Salah seorang dari mereka , " Apa masalah dia doh ? macam mana nak cakap baiki ukhwah , dia sendiri perangai macam tu " sambil bermuka malas 

" Tak pelah , yang penting korang dengan ana menjaga dan cuba sebaik baiknya hadapi dengan bijak " 

Keesokan harinya ..

Pemuda itu seperti biasa akan cuba mencari titik persamaan antara mereka agar ukhwah yang mereka semai dari dahulu purba kembali berputik . 

Dan mengimbau kenangan dua tahun dahulu kala yang lepas .

Detik kali pertama bertemu dengan muka yang manis , huluran tangan yang penuh dengan tepung kasih sayang tiada bermasam muka , tiada caci maki dan sebagainya . Itu dulu , kini segalanya telah berubah tiada lagi rahmat hanya khianat . Pertemuan mata ibarat panahan petir yang saling menyambar antara satu dengan yang lain .
erlintas dihati pemuda tersebut " Kenapa sampai macam ni berlaku ?

Berlapang dada sudah , berterus terang sudah , bermaaf maafan sudah . habis tu apa lagi yang nak dibuat ? "
huh , mengeluh bersendirian .

Akhirnya , dia dengan berani dan tidak mahu permasalahan ukhwah ini terus berlanjutan . terus bertentang mata antara satu dengan yang lain .

" Akhi , ana nak nta bagitau apa yang nta tak puas hati dengan ana dan ikhwah yang lain " pemuda itu mulakan dulu 

" Kau ni memang tak faham bahasa aku rasa , cuba kau dengar apa yang aku cakap kat korang " membidas dengan bahasa yang agak menaikkan nafsu nak marah .

" Sabar .. sabar .. bukan masa untuk nak marah sekarang ni " hati pemuda itu berteriak 

" Dengan jujur , ana harap nta maafkan kami dan kami minta maaf .. ana tak kesah nta nak cakap apa ., harapnya kita berbaik semulalah "

" Ah ! menyampah . balik balik minta maaf , hati yang luka ni sapa nak rawat ? " Akhi melenting kembali

Sehinggakan seolah olah macam tiada jalan penyelesaian , lalu diberkan pemuda itu kepada Akhi sebuah buku  Dalam Dekapan Ukhwah 

" Dari dulu ana tengok sikap nta untuk atasi masalah ukhwah antara kita yang menyebabkan sampai sekarang tak boleh dipakai .. mungkin dengan nta baca buku ni baru nta mengerti erti ukhwah yang harus dirasai " berkata pemuda tersebut sambil menangis malu dan terus berlalu dengan hati yang pilu .

Akhi hanya diam membisu dan terkedu , mungkin merasakan dirinya bersalah atau terkejut dengan keikhlasan dari pemuda tersebut yang benar benar inginkan ukhwah antara mereka diselepaskan secepat mungkin .

Dan selang beberapa hari , akhi datang dengan merendahkan segala egonya dan membetulkan segala sikapnya yang lepas untuk meredakan keadaan dan cuba membina satu generasi al-Quran yang unik dalam sisa baki kehidupannya dengan berterus terang dan mengakui kesalahannya .

Ikhwatilkiroom ., bukanlah ukhwah itu akan sentiasa dalam keadaan segar dan wangi . 
kadang kadang ada sahaja busuk dan mula kelat . dan perkara ini adalah satu kebiasaan yang akan dialammi kepada semua manusia bahkan yang tidak menggunakan sistem ukhwah itu sendiri .

Tapi muhasabah cinta yang mungkin boleh dinasihati bersama adalah dengan bagaimana kita mengatasi masalah tersebut . Buatlah berlapang dada , berterus terang , bermaaf maafan dan sebagainya kalau cara kita kendalikan masalah tersebut secara emosi dan sikap yang buruk .

Ketahuilah bukan kamu yang menyatukan hati hati diantara kamu dengan wang , harta benda . tapi secara hakikatnya Allah adalah yang meneguhkan hubungan kalian andai cara yang digunakan antara kalian adalah berlandaskan konsep akhlak yang baik dan keterangan yang jelas .

Salam sayang , akhukumfillah ..

Ismi Kareem bin Jali ( bukan nama sebenar ) ... bertaaruflah dengan permulaan hati yang bersih :) 

No comments:

Post a Comment